BPBD NTT Imbau Warga yang Bermukim di Kawasan Lereng untuk Tingkatkan Kewaspadaan

    BPBD NTT Imbau Warga yang Bermukim di Kawasan Lereng untuk Tingkatkan Kewaspadaan

    NTT ​ - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) Ambrosius Kodo mengimbau warga NTT yang tinggal di wilayah lereng agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.

    "Kami mengimbau agar warga yang tinggal di lereng gunung atau bukit agar lebih waspada terhadap bencana dan segera evakuasi diri saat hujan deras yang berlangsung lama, " katanya di Kupang, Selasa (28/12/2021) dikutip dari antaranews.

    Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya mitigasi bencana di NTT menyusul adanya bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba.

    Menurut dia jika terjadi hujan lebih dari satu jam dengan intensitas sedang hingga tinggi dan jarak pandang objek berjarak 30 meter tidak terlihat maka warga segera mengevakuasi diri.

    Upaya mitigasi bencana ini, kata dia, tidak hanya penting untuk dijalankan warga yang tinggal di wilayah lereng namun juga di sekitar daerah sungai.

    "Jadi kami minta warga lebih siaga agar sewaktu-waktu ancaman bencana datang maka segera evakuasi secara mandiri, " katanya.

    Pihaknya mengajak warga agar belajar dari bencana hidrometeorologi di NTT akibat badai siklon tropis Seroja pada April 2021 lalu.

    Badai Seroja tersebut di antaranya mengakibatkan banjir bandang yang menewaskan lebih dari 50 orang di Desa Nelelamadike yang berada di wilayah sekitar lereng Gunung Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

    "Kita tidak ingin ada korban jiwa lagi akibat bencana seperti badai Seroja kali lalu, karena itu setiap warga harus meningkatkan kewaspadaan, " katanya.

    Warga di NTT disarankan untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga bisa mengambil langkah-langkah mitigasi bencana yang diperlukan sedini mungkin, demikian Ambrosius Kodo .

    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    BPBD NTT Sebut Empat Keluarga di Sumba Tengah...

    Artikel Berikutnya

    Guburnur Viktor Ajak MUI NTT Bangun Cara...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: CDN Ajaib, Misi Kilat Informasi dari Pusat ke Pelosok Negeri
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Tags